MAKALAH AKHLAK MULIA, FAKTOR PENYEBAB, METODE PENGEMBANGAN DAN DAMPAKNYA

 

MAKALAH

AKHLAK MULIA: FAKTOR PENYEBAB, METODE PENGEMBANGAN DAN DAMPAKNYA

Dosen Pengampu: Drs. H. Bakaruddin, M.ZA,S.lp,M.pd. I




Disusun oleh: Amrina Rosyada

 

 

 

 

 

 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MAMBA’UL ULUM

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

KOTA JAMBI

TAHUN 2020


KATA PENGANTAR

 

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah memberikan banyak nikmat serta karunia-Nya kepada kita semua, sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah Manajemen Ternak Perah akhir. Saya  sadar bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari ambang kesempurnaan. Oleh karenanya, semua kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan isi dari makalah ini.Akhir kata, saya  ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam menjalankan perkuliahan. Semoga Allah S.W.T senantiasa selalu meridhoi segala upaya dan usaha kita. Aamiin.

 

 

 

Jambi,        Oktober 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I  PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang................................................................................................................ 1

B.       Rumusan Masalah........................................................................................................... 1

C.       Tujuan Masalah............................................................................................................... 1

BAB II  PEMBAHASAN

A.      Akhlak Mulia................................................................................................................... 3

B.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak Mulia.................................... 3

C.       Metode Pengembangan Kualitas Akhlak dan Pembinaan Akhlak.................................. 3

D.      Syarat Umum di Wajibkannya Zakat.............................................................................. 4

BAB III  PENUTUP

A.      Kesimpulan...................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA



 


BAB 1

PENDAHULUAN

A.      Pendahuluan

     Islam hadir ditengah masyarakat jahiliyah yang dikenal kurang beradab dan kurang manusiawi. Maka, tawaran solusinya yang paling mendasar ialah memperbaiki akhlak kehidupan manusia sebagai pemegang amanah Tuhan dalan kehidupan dunia. Sejalan kemajuan yang berlangsung, islam tampil sebagai agama yang memiliki ciri khas atau karakter.

     Karakter Islam tentunya bukan sebagai agama yang gemar perang atau ambisius dalam urusan kekuasaan, melainkan kerakter akhlak mulia. Islam memiliki pengikut besar didunia karena kepribadian yang mulia dari sosok Nabi Muhammad  Saw.

      Akhlak ini merupakan pilar islam terpenting bersama tauhid dan syariat. Ketiga komponen inilah yang menjadi landasan gerak pemeliknya ; baik untuk mengurusipersoalan internal keluarga, lingkungan sekitar maupun mengurusi golongan diluar agama islam. Maka, sangat penting kiranya untuk mengetahui isi dari Akhlak yang ada di dalam islam. Tetapi yang lebih penting lagi adalah mengetahui secara detail butir-butir pokok dari karakteristik moral, atau lebih tepatnya karakter religiusitas dalam islam.

B. Rumusan masalah

1. Apa saja faktor penyebab akhak mulia ?

     2. Apa metode pengembangan akhlak mulia ?

     3. Dan apa dampak akhlak mulia ?

 

C. Tujuan penulis

1. Mengetahui faktor penyebab akhlak mulia

2. Mengetahui pengembangan akhlak mulia

3. mengetahui dampak akhlak mulia

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Akhlak Mulia

Akhlak mulia ialah seluruh perilaku umat manusiayang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits yaitu adab sopan santun yang di contoh kan dan di ajarkan rosulullah muhammad Saw kepada seluruh umat manusia ketika beliau masih hidup. Kata akhlak yang digunakan dalam al-Qur’an ketika Allah mengatakan budi perkerti Nabi Muhamad Saw, yaitu dalam pirman nya : dan sesungguh nya kamu benar-benar berbudi pekerti (Khuluq) yang agung, (Qs al-Qalam ; 4)[1]

Inti ajaran agama Islam adalah akhlak mulia. Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits, bahwarosullah Saw pernah ditanya, “apa agama itu?” Beliau menjawab, “akhlak mulia.”

Para filosof dari aliran sosialisme positif seperti livi Brill, sebagai mana yang dikutip oleh O. Hashon, ada tiga pengertian ahlak, yaitu gagasan yang mengandung konsep, hukm dan adat istiadat baik yang berkaitan dengan hak-hak manusia, kewajiban manusia antara satu sama lain yang diakui dan diterima oleh tiap-tiap individu pada umumnya pada masa tertentu atau peradapan tertentu.

      Macam-macam akhlak mulia ditinjau dari berbagai segi :

1.    Akhlak Mulia kepada Makhluk

               Akhlak Mulia terhadap makhlu kterangkum dalam dua hal, yaitu banyak mengulurkan tangan untuk amal kebajikan serta menahan diri dari perkataan dan perbuatan tercela. Kedua hal ini mudah dilakukan jika memiliki lima syarat, yaitu ilmu, kemurahan hati, kesabaran, kesehatan jasmani, dan pemahaman yang benar tentang islam.

a.       Akhlak Mulia kepada Orangtua

               Menunjukan akhlak mulia kepada orangtua adalah dengan berbakti kepada mereka. Dalam Al-Qur’an,kewajiban berbakti kepada orangtua disebutkan setelah kewajiban untuk mengesakan Allah. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Swt, dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah  kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. (Qs al- Isra : 23)

b.       Akhlak Mulia kepada Teman

                   Setiap orang pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya, dalam hal apa pun,termasuk dalam pergaulan. Oleh karena itu, dalam kehidupan sosialnya, seseorang membutuhkan teman. Dengan teman itilah dia dapat berbagi suka dan duka, sehingga kehadiran teman dapat membuatnya bahagia.  Terlebih ketika dia sedang terkena musibah atau membutuhkan bantuan.

2.    Akhlak mulia dalam pergaulan

a.    Menjaga lidah

            Seorang muslim sebaiknya selalu menjaga lidahnya dari perkataan yang tidak bermanfaat seperti perkataan cabul, ejekan dan fitnah. Ada hadits yang mengatakan menerangkan bencana akibat tidak menjaga perkataan diantaranya sebagai berikut :

   Rasulullah Saw bersabdah, “sesungguhnya seorang hamba yang mengucapkan suatu perkataan yang tidak dipikirkan dampaknya terlebih dahulu akan membuatnya terjerumus kedalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari jarak timur dan barat.”(H.R AL-Bukhari)

Menjaga lidah akan memberikan banyak manfaat, antara lain sebagai berikut :

1.    Mendapat keutamaan karena telah melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya.

2.    Menjadi orang yang memiliki kedudukan dalam agamanya.

3.    Mendapat jaminan dari Rassullah Saw untuk masuk surga.

4.    Allah meninggikan derajatnya dan memberikan ridhonya kepadanya.

                                                                                                                                     

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak Mulia

              Pada dasarnya, akhlak mulia berkaitan sangat erat dengan nilai-nilai dan norma-norma. Juga, seperti telah dikemukakan tadi, bahwa akhlak mulia terbentuk melalui proses pembiasaan  sehingga terbentuk karakter yang selaras dengan nilai-nilai yang baik dan positif maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang berperan dalam pembentukan karakter atau akhlak tersebut.

     Sebenarnya, banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, tetapi disini akan di sini akan disebutkan sebagiannya saja yang dipandang paling dominan. Dari sejumlah  faktor tersebut dapat kita klasifikasikan ke dalam dua bagian, yaitu faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal.

1.      Faktor Internal

Faktor ini meliputi beberapa hal berikut :

a.     Insting atau Naluri

      Insting adalah karakter yang melekat  dalam jiwa seseorang  yang dibawanya sejak lahir. Ini merupakan faktor pertama yang memuncul kan sikap dan perilaku dalam dirinya. Tetapi karakter ini dipandang masih primitif dan harus dididik dan diarahkan.

b.    Adat/kebiasaan

      Adat/kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan. Abu Bakar Dzikir berpendapat bahwa perbuatan manusia, apabila di kerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, dinamakan adat kebiasaan.

c.     Keturunan

     Maksudnya adalah berpindahnya sifat-sifat tertentu dari orangtua kepada anak. Sifat-sifat asasi orangtuanya. kadang-kadag anak mewarisi sebagian besar sifat-sifat orangtuanya.

2.      Faktor Eksternal

     Faktor Eksternal dalam ini adalah melieu, yaitu segala sesuatu yang berada di luar individu yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung, baik disadari maupun tidak disadari, terhadap pembentukan mental dan kerakter.

 

 

C.  Metode Pengembangan Kualitas Akhlak dan Pembinaan Akhlak

1.      Metode peningkatan kualitas akhlak

 Akhlak merupakan sumber kebaikan semuan tingkah laku manusia dan Rasulullah diutus untuk memperbaiki akhlak manusia. Rasulullah juga menekankan pentingnya akhlak ini dengan menyebutkan bahwa agama adalah akhlak yang baik.

Akhlak akan memberi timbangan kebaikan seseorang di hari kiamat.

Metode yang paling efektif untuk menjaga dan membina akhlak sebagai berikut :

·      Dengan memberikan penjelasan bahwa adanya balasan bagi orang-orang yang berakhlak mulia akan dimuliakan Allah dan Rasul-Nya serta mendapatkan kehidupan yang baik.

·      Dengan memberikan penjelasan adanya pembahasan bagi orang-orang yang akhlaknya buruk, juga akan mendapatkan balasan yang buruk dan hidupnya akan menemui keburukan.

·      Berpikir ke masa depan, yakin adanya persiapan bahwa bahwa hidup tidak hanya di dunia, tetapi ada kehidupan yang abadi di akhirat.

·      Muhasabah (introspeksi diri),yakni meneliti dalam diri sendiri apa yang sudah kita lakukan untuk menghadap allah diakhirat kelak.

·      Meningkatkan kualitas akhlak, yakni dengan senantiasa menambah ilmu pengetahuan, baik dengan membaca, mendengarkan ceramah, pengajian, maupun melihat dan mengambil pelajaran dari apa yang telah terjadi dilingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya.[5]

2.      Metode Pembinaan Akhlak

Ada enam metode pembinaan akhlak dalam perspektif Islam serta pendapat dari pakar pendidikan Islam

·      Metode Uswah atau teladan

·      Metode Pa’widiyah ( pembiasaan)

·      Metode Mau’izhaa (nasehat)

·      Metode Kishshah (Ceritera)

·      Metode Amtsal ( perumpamaan )

·      Metode Tsawab (ganjaran)

D. Dampaknya

1.    Mempermudah Perhitungan Amal di Akhirat

Nabi bersabda : “ Ada tiga perkara yang menbawa kemudahan hisab (perhitungan amal di akhirat) dan akan di masukan ke surga, yaoitu engkau memberi sesuatu kepada orang yang tek pernah memberi apapun kepadamu (kikir),engkau memaafkan orang yang pernah menganiayamu, dan engkau menyambung tali silahturahmi kepada orang yang tak pernah kenal padamu.”(HR Al-Hakim).

2.    Menghilangkan Kesulitan

Nabi bersabda :

“Barang siapa melepaskan kesulitan orang mu’min dan kehidupanya di dunia ini, maka allah akan melepaskan kesulitan orang tersebut padahari kiamat.” (HR Muslim)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

    


 

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

              Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang  tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Maksud dari akhlak itu sendiri adanya hubungan antara khaliq dan makhluk, dan antara makhluk dengan makhluk. Kita harus membiasakan diri berakhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari agar semuanya berjalan sesuai dengan perintah dan larangan dari Allah SWT.

         Akhlak mulia ialah seluruh perilaku umat manusia yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits yaitu adab sopan santun yang di contoh kan dan di ajarkan Rosulullah Muhammad Saw kepada seluruh umat manusia ketika beliau masih hidup. Di dalam diri manusia terdapat dua perangai yang keduanya dicintai Allah yaitu santun dan kalem (tenang dan sabar tidak tergesa-gesa). Sejak awal manusia telah dianugrahi akhlak yang baik, namun ada juga yang diperoleh melalui usaha, artinya bahwa seseorang membiasakan hal itu dalam kehidupannya, sehingga ia benar-benar memilikinya. Akhlak mulia terbentuk melalui proses pembiasaan  sehingga terbentuk karakter yang selaras dengan nilai-nilai yang baik dan positif. Akhlak yang baik akan membuahkan ketenangan dan ketentraman batin bagi pemiliknya dan ia tidak akan risau karena merasa tentram dalam bermuamalah dengan orang lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                            Daftar Pustaka

 

Akhlak Mulia.Https;//Annafimuja.Wordpress.Com//Senin Tanggal 21-2016.

Muchtar,Dkk.2011.Pendidikan Agama Islam.Jakarta.Erlangga.

Nata,Abuddin.2013.Akhlak Tasawuf Dan Karakter  Mulia.Jakarta.Pt Rajagrafindo

Nugraha,Putra.2008.Akidah Akhlak.Surakarta. Putra Nugraha.

Pamungkas,M.Imam.2012.Akhlak Muslim Modern. Bandung.Marja.

 

 

 

 

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MAKALAH AKHLAK MULIA, FAKTOR PENYEBAB, METODE PENGEMBANGAN DAN DAMPAKNYA"

Posting Komentar

Silahkan Masukan Pendapat dan Saran Teman-teman Di bawah ini.